22 Desember 2011

Resusitasi Neonatus

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

Resusitasi merupakan sebuah upaya menyediakan oksigen ke otak, jantung dan organ-organ vital lainnya melalui sebuah tindakan yang meliputi pemijatan jantung dan menjamin ventilasi yang adekwat (Rilantono, 1999). Tindakan ini merupakan tindakan kritis yang dilakukan pada saat terjadi kegawatdaruratan terutama pada sistem pernafasan dan sistem kardiovaskuler. kegawatdaruratan pada kedua sistem tubuh ini dapat menimbulkan kematian dalam waktu yang singkat (sekitar 4 – 6 menit).
Tindakan resusitasi merupakan tindakan yang harus dilakukan dengan segera sebagai upaya untuk menyelamatkan hidup (Hudak dan Gallo, 1997). Resusitasi pada anak yang mengalami gawat nafas merupakan tindakan kritis yang harus dilakukan oleh perawat yang kompeten. Perawat harus dapat membuat keputusan yang tepat pada saat kritis. Kemampuan ini memerlukan penguasaan pengetahuan dan keterampilan keperawatan yang unik pada situasi kritis dan mampu menerapkannya untuk memenuhi kebutuhan pasien kritis (Hudak dan Gallo, 1997).

I.2. Tujuan

Tujuan penulis dalam menulis makalah ini adalah sebagai berikut:
- Untuk mengetahui tentang Resusitasi
- Untuk menambah wawasan mengenai Resusitasi
- Agar memperoleh informasi bagaimana cara melakukan resusitasi
- Sebagai tugas dari mata kuliah Askeb II

BAB II
PEMBAHASAN

II. 1 Pengertian

Resusitasi neonatus merupakan suatu prosedur yang diaplikasikan untuk neonatus yang yang gagal bernafas secara spontan. Sebuah sistem yang menjelaskan status klinis neonatus diperlukan untuk mengavaluasi hasil akhir persalinan dan untuk mendokumentasikan respon terhadap resusitasi. Untuk menentukan kebutuhan bayi terhadap resusitasi, tiga tanda skor afgar sangat penting pernafasan, warna dan denyut jantung. Semua neonatus harus diobservasi secara ketat selama jam pertama kehidupan.
Resusitasi Neonatus

II. 2 Persiapan Dan Cara Resusitasi

Persetujuan tindakan medik
Siapa ayah/wali pasien, sebutkan bahwa anda petugas yang diberi wewenang untuk menjelaskan tindakan pada bayi.
a. Jelaskan tentang diagnosis, penatalaksanaan dan komlikasi asfiksia neonatal.
b. Jelaskan bahwa tindakan klinik juga mengandung risiko.
c. Pastikan ayah/wali pasien memahami berbagai aspek tersebut diatas.
d. Buat persetujuan tindakan medik, simpan dalam catatan medik.

II.3 PERSIAPAN RESUSITASI

àPersiapan keluarga
Sebelum menolong persalinan, bicarakan dengan keluarga mengenai kemungkinan yang dapat terjadi pada ibu dan bayinya serta persiapan yang dilakukan oleh penolong untuk membantu kelancaran persalinan dan melakukan tindakan yang diperlukan.
àPersiapan tempat
Persiapan yang diperlukan meliputi ruang bersalin dan tempat resusitasi. Gunakan ruangan yang hangat dan terang. Tempat resusitasi hendaknya rata,keras, bersih dan kering, misalnya meja, dipan atau diatas lantai beralas tikar. Kondisi yang rata diperlukan untuk mengatur posisi kepala bayi. Tempat resusitasi sebaiknya di dekat sumber pemanas (misalnya: lampu sorot) dan tidak banya tiupan angin (jendela atau pintu yang terbuka). Biasanya digunakan lampu sorot atau bohlam berdaya 60 watt atau lampu gas minyak bumi (petromax). Nyalakan lampu menjelang kelahiran bayi. 
àPersiapan alata) Peralatan untuk mengisap lendir
b) Bulb syringe
c) Kateter pengisap (ukuran 5 atau 6,8,dan 10 Fr)
d) Aspirator mekonium
e) Pengisap dan pipa mekanik
f) Pipa lambung ukuran 8 Fr dan spuit 20 cc
g) Peralatan balon dan sungkup resusitasi
h) Balon resusitasi bayi yang mampu memberikan oksigen 90-100% dan mempunyai katup pelepas tekanan/alat ukur tekanan.
Oksigen dengan pengukuran aliran dan selang.
i) Sungkup/masker wajah dengan pinggiran bantalan untuk ukuran bayi cukup bulan dan prematur.
j) Kateter nasal (nasal prongs/kanul nasal).

DAFTAR PUSTAKA

Wahab, Samik.(ed). 2000. Ilmu Kesehatan Anak.(Ed. Ke-15 vol 2).Jakarta : Buku Kedokteran EGC

Suriadi . Rita, Yuliani . 2001 . Asuhan Keperawatan Pada Anak . Jakarta : CV. Sagung Seto
Hassaan, Rusepno.(ed).1985.Ilmu Kesehatan Anak.(Ed.Ke-3). Jakarta : Infomedika

Sastroasmoro S (penyunting penyelia). Panduan pelayanan medis departemen ilmu kesehatan anak. Jakarta: RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. 2007.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar